9 Aug 2022 //

Hari Anak Nasional: Stunting dan Obesitas Masih Menjadi Persoalan

Anak-anak Indonesia saat ini masih terjebak dalam isu malnutrisi: stunting dan obesitas.

Berdasarkan survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4 persen. Angka ini masih jauh dari angka prevalensi yang ditargetkan dalam rpjmn 2020-2024, yakni 14 persen. Sementara itu, berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi obesitas pada balita sebanyak 3,8 persen dan obesitas usia 18 tahun ke atas sebesar 21,8 persen. Target angka obesitas di 2024 tetap sama 21,8 persen dengan upaya diarahkan untuk mempertahankan obesitas tidak naik.

 

Kasus stunting dan obesitas pada anak jika dibiarkan akan berdampak kurang baik bagi semua aspek pembangunan sumber daya manusia dan pertumbuhan ekonomi. Dalam 1000 hari pertama siklus hidup, nutrisi, lingkungan, dan psikososial memainkan peran penting, yang dapat mengukir dalam dan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan modal manusia.

Lantas, bagaimana caranya mencegah stunting dan obesitas pada anak?

 

  1. Memantau Berat Badan dan Tinggi Badan

Untuk mencegah stunting pada anak, yang pertama harus diperhatikan adalah memantau berat badan dan tinggi badan. Salah satu tanda keseimbangan zat gizi di dalam tubuh adalah tercapainya berat badan normal, yaitu berat badan yang sesuai untuk tinggi badan, yang biasa dikenal sebagai Indeks Masa Tubuh (IMT).

 

  1. Memberikan Makanan yang Beraneka Ragam

Setelah pemantauan fisik dilakukan, langkah berikutnya yang harus dilakukan orangtua adalah memberikan asupan nutrisi yang beraneka ragam. Konsumsi aneka ragam pangan dikatakan sangat penting karena tidak ada satupun jenis bahan pangan yang mengandung semua jenis zat gizi. Selain itu, di dalam tubuh terjadi interaksi antar zat gizi, misalnya zat gizi tertentu memerlukan zat gizi yang lainnya untuk dapat diedarkan atau dicerna oleh tubuh. Misalnya, pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein memerlukan vitamin B yang dapat ditemukan pada sayuran berdaun hijau

 

  1. Membiasakan Perilaku Hidup Bersih

Hidup bersih mengurangi risiko terkena penyakit infeksi, yang nantinya dapat mempengaruhi status gizi kita. Kebiasaan hidup bersih misalnya cuci tangan, menjaga kuku tetap pendek dan bersih, memakai alas kaki, dan menutup makanan dengan baik.

 

  1. Aktivitas Fisik Rutin

Aktivitas fisik sangat penting untuk menjaga kebugaran dan meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot, serta menurunkan risiko obesitas. Aktivitas fisik tidak harus selalu berupa olahraga berat. Segala macam aktivitas seperti bermain juga termasuk dalam melakukan aktivitas fisik.

Inilah empat pilar yang harus kita jaga untuk mencegah stunting dan obesitas. Mana langkah yang sudah kamu lakukan nih, sobat INDOHUN?