18 Feb 2022 //

OMICRON DAN FLU: APA BEDANYA?

Infeksi COVID-19 yang disebabkan oleh virus Corona varian Omicron mengembangkan gejala yang berbeda dengan varian lainnya ataupun flu. Varian Omicron sendiri merupakan varian baru dari virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang ditemukan pada November 2021 lalu. Mutasi baru ini memiliki lebih dari 30 muatan dari varian lainnya. Varian ini telah terdeteksi di Indonesia dengan peningkatan kasus harian yang signifikan. Karakteristik lain dari varian Omicron lebih cepat menular dari varian lainnya, memiliki potensi untuk menghindari perlindungan antibodi setelah infeksi COVID-19 yang disebabkan oleh varian lain serta vaksinasi. Jumlah kasus akan bisa lebih besar 2-3 kali daripada puncak gelombang varian Delta.

 

Omicron dan flu biasa sama-sama mempengaruhi sistem pernapasan manusia. Keduanya sama-sama dapat menyebabkan komplikasi parah hingga membutuhkan rawat inap pada kasus tertentu. Keduanya juga menular melalui aerosol, atau ketika seseorang batuk, bersin, dan berbicara. Jika kita menyentuh permukaan yang terkontaminasi droplet, lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut (anggota tubuh yang memiliki mukosa) tanpa mencuci tangan maka kita dapat tertular virus tersebut.

 

Selain itu, orang-orang lanjut usia, dengan penyakit kronis, dan memiliki masalah sistem imun juga rentan terkena kedua virus ini. Langkah pencegahannya juga serupa, seperti rutin mencuci tangan, etika bersin atau batuk (tutupi dengan lengan atau siku), menggunakan masker, social distancing, dan disinfeksi permukaan benda yang terkontaminasi.

 

Bagaimana dengan gejalanya?

Gejala-gejala infeksi virus Corona varian Omicron memiliki beberapa perbedaan antara varian lainnya seperti varian Delta. Pada varian Delta, penderita lebih mungkin mengalami anosmia atau kehilangan kemampuan mencium. Selain itu, penderita juga akan mengalami gejala batuk, sesak napas, dan/atau nafas pendek. Di sisi lain, gejala-gejala tersebut jarang terjadi pada penderita varian Omicron.

 

Lalu secara umum, gejala varian omicron dan flu serupa, yakni demam atau menggigil, merasa kelelahan, batuk, sakit tenggorokan, hidung berair, sakit kepala, nyeri tubuh. Pada Omicron, kemungkinan sakit tenggorokan, batuk, kelelahan, dan nyeri tubuh lebih menonjol, sedangkan flu lebih umum menyebabkan sakit kepala, demam tinggi, dan pilek. Selain itu, pada flu juga tidak ada gejala kehilangan rasa atau bau dan sesak napas atau napas pendek.

Jika Anda mencurigai telah tertular COVID-19 segera lakukan tes dan mencari bantuan medis. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes COVID-19. Anda dapat menjalani tes PCR dengan pengambilan sampel dari hidung dan tenggorokan. Jika hasilnya positif COVID-19 akan diteliti kembali di laboratorium untuk menentukan apakah infeksi dari varian Omicron atau varian lainnya. Sementara bila Anda mengalami tanda-tanda darurat, seperti nyeri dada, kulit pucat, warna bibir, kuku berubah hingga kesulitan bernapas segera mencari perawatan medis untuk penanganan yang tepat.

 

Kabar baiknya, vaksin dapat melindungi kita dari kedua penyakit ini. Mari kejar vaksin COVID-19 bagi diri kita maupun orang-orang di sekitar kita untuk melindungi lingkungan kita dari varian Omicron! Vaksin influenza juga bisa menjadi opsi untuk melindungi orang-orang tersayang dari gejala influenza, terutama anak-anak.