Dengan varian omicron yang menyebabkan lonjakan besar infeksi Covid-19, banyak dari kita dengan cemas mempertimbangkan kembali rencana liburan kita. Apakah perjalanan udara aman? Bisakah kita tetap memeluk orang tua kita? Bagaimana seharusnya kita berpikir tentang pengujian? Bagaimana dengan pesta liburan?
Jika memang Anda harus dan/atau membutuhkan liburan, pastikan keamanannya dan pastikan bahwa Anda paham risiko yang harus Anda dan keluarga tanggung, terutama jika ada anggota keluarga yang belum mendapatkan vaksin. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika melakukan perjalanan selama pandemi, terlebih dengan adanya varian baru Omicron:
Pertama, pelajari lebih lanjut tentang varian Omicron dan daerah-daerah dengan lonjakan kasus akibat Omicron. Salah satu fakta tentang Omicron ialah bahwa angka reinfeksi 5.4 kali lebih tinggi daripada Delta berdasarkan studi oleh Imperial College London. Dengan ini, Anda perlu mempertimbangkan ulang untuk pergi ke daerah risiko tinggi.
Perlu diingat, varian Omicron hanya dapat dipastikan menggunakan metode whole genome sequencing (WGS), sedangkan laboratorium berfasilitas WGS ataupun tes PCR sederhana juga tidak merata di semua daerah di Indonesia. Sehingga, Anda tidak bisa sepenuhnya yakin bahwa suatu daerah bebas dari Omicron atau tidak. Angka vaksinasi lengkap di Indonesia juga “baru” mencapai ~40%, dan hal ini dapat menjadi pertimbangan Anda juga ketika melakukan perjalanan di dalam negeri.
Lalu, cek pedoman perjalanan terkait daerah yang Anda tuju. Bersiaplah untuk di-swab berulang kali. Jangan sampai lengah ataupun lelah untuk diperiksa COVID-19 sebelum Anda berangkat ataupun ketika Anda sudah sampai di tempat tujuan.
Apabila perjalanan Anda harus menggunakan pesawat atau moda transportasi publik lainnya, pastikan sepanjang perjalanan Anda mematuhi protokol kesehatan: memakai masker (N95 atau KN95 lebih baik), mencuci tangan, menjaga jarak. Jika ada anggota keluarga, terlebih anak-anak, yang belum mendapatkan vaksin atau tidak patuh dengan penggunaan masker, maka opsi kendaraan pribadi akan lebih aman.
Selain itu, lakukan analisis risiko-keuntungan secara mandiri untuk acara-acara yang melibatkan orang banyak. Misalkan, jika acara yang akan Anda datangi melibatkan banyak orang yang belum divaksinasi, atau belum mendapat booster, atau terdapat anggota undangan yang lanjut usia dan memiliki komorbiditas tertentu sehingga sangat rentan terkena infeksi, maka Anda dapat mempertimbangkan untuk membatalkan acara tersebut. Lebih bijak bagi kita untuk melakukan acara dengan jumlah anggota undangan yang sedikit, dengan risiko rendah (bukan lansia/anak-anak/ibu hamil, sudah divaksinasi), dibandingkan acara dengan anggota undangan yang banyak dan risiko tinggi.
Bagaimana? Sudahkah Anda bersiap dan menganalisis keuntungan-kerugian melakukan perjalanan selama pandemi? Jangan lengah, tetap waspada ya!